Chapter 09 Pengertian Framework Audit Sistem Informasi


5.  Sebutkan dan Jelaskan Pengertian Framework Audit Sistem Informasi?    


 ·         framework TI  ini menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa layanan TI bekerja sebagaimana mestinya sesuai dengan tujuan dan strategis bisnis, memiliki kualitas pelayanan yang efisien dan efektif, mengoptimalisasikan kualitas dan kuantitas layanan, memastikan bahwa budget yan di keluarkan efektif, menjamin tingkat keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan, dsb. Secara umum standart dan framework digunakan untuk memastikan bahwa sumberdaya TI (termasuk SDM-nya) dikelola untuk memberikan pelayanan yang optimal, efisien, efektif, dan aman.

 

Berikut ini adalah standar atau framework yang paling banyak digunakan dalam pengembangan Manajemen Teknik Informasi :

 

Ø  COBIT merupakan framework TI yang digunakan untuk membantu kita dalam mengoptimalisasikan value atau nilai suatu organisasi enterprise melalui TI dengan cara menjaga keseimbangan antara realisasi keuntungan, optimalisasi risiko, dan pemanfaatan sumberdaya. Kerangka kerja TI ini mengcover baik bisnis maupun unit TI dalam keseluruhan organisasi. Memberikan model maturity atau model kematangan proses dan metriknya untuk mengukur apakah organisasi TI telah mencapai tujuannya. Sebagai tambahan, COBIT juga menjaga keseimbangan antara kebutuhan stakeholder baik internal maupun eksternal.

 

Ø  ITIL, singkatan dari Information Technology Infrastructure Library, merupakan seperangkat guideline (petunjuk) dan best practices untuk kebutuhan IT Service Management (ITSM) atau Manajemen Layanan Teknologi Informasi (MLTI). Merupakan framework TI yang dikeluarkan oleh AXELOS Limited. ITIL fokus pada penyelarasan IT services atau layanan TI sesuai kebutuhan bisnis dan mendukung proses inti. Terdiri dari lima volume : Service StrategyService DesignService TransitionService Operation and Continual Service Improvement. Kerangka kerja TI seperti ITIL ini dapat di adaptasi dan diaplikasikan kepada seluruh jenis bisnis dan lingkungan organisasi.

 

Ø  Framework CMMI merupakan singkatan dari Capability Maturity Model Integration, merupakan model yang sudah terkenal secara global sebagai model referensi yang dikembangkan melalui best practices yang memberikan petunjuk untuk meningkatkan proses yang dapat memenuhi target bisnis dari suatu organisasi. Model ini dikembangkan oleh pakar di industri, pemerintahan, dan Software Engineering Institute (SEI).

 

Ø  CMMI meningkatkan proses suatu organisiasi dengan menunjukkan keuntungan terukur dari tujuan bisnis dan visinya. Suatu organisasi dapat mengorganisasikan dan memprioritaskan metodologi, SDM, dan aktivitas bisnisnya melalui kerangka kerja yang diberikan oleh CMMI. Kerangka kerja ini mendukung koordinasi antar aktivitas yang multidisiplin dan pemikiran yang sistematis.

Ø  Kepanjangan dari PMBOK adalah Guide to the Project Management Body of Knowledge, adalah suatu guideline yang secara internasioal diakui untuk digunakan sebagai metode manajemen proyek dan merupakan produk dari PMI (Project Management Institute), PMBOK adalah standar yang secara luas diterima dan diakui sebagai basis untuk keseluruhan metode manajemen proyek. PMBOK memberikan deskripsi yang mendalam mengenai isi dan pokok-pokok yang secara fundamental membahas mengenai manajemen proyek, namun fokusnya tidak pada soalan mengenai saran implementasi teknis. Berkaitan dengan petunjuk praktis justru diberikan oleh kerangka yang lain seperti PRINCE2. Pada intinya PMBOK terdiri dari 5 proses dasar : Initiating, Planning, Executing, Controlling and Monitoring, and Closing.

 

Ø  PRINCE2 merupakan singkatan dari Projects IN a Controlled Environment, merupakan standar de facto untuk metode manajemen proyekyang dimiliki oleh UK Cabinet Office. PRINCE2 merupakan komplemen dari model PMBOK dengan menyediakan petunjuk yang sifat berbasis proses dan praktis berikut dengan template yang siap digunakan oleh Manajer Proyek dan Group Project Steering untuk setiap fase yang berbeda dari proyek. PRINCE2 memastikan kontrol yang lebih besar terhadap sumberdaya serta manajemen yang efektif terhadap risiko bisnis dan proyek.

 

Ø  ISO/IEC 20000 adalah Service Management System (SMS) atau sistem manajemen layanan merupakan standarisasi internasional untuk manajemen layanan TI. Dimiliki oleh International Organization for Standardization (ISO) dan  the International Electrotechnical Commission (IEC) dan secara umum selaras dengan ITIL.

 

Ø  ISO/IEC 20000 memiliki dua bagian. Bagian pertama mendefinisikan kebutuhan formal dari produksi berkualitas tinggi terhadap layanan kepada bisnis. TI yang meliputi kriteria perencanaan, manajemen layanan, dan produksi layanan dan juga manajemen pelanggan. Bagian kedua menjelaskan proses dari produksi layanan yang secara umum sama dengan proses ITIL yang secara umum memfokuskan pada proses manajemen pelanggan.

Ø  ISO 21500 adalah standar yang secara generik merupakan petunjuk mengenai konsep dan proyek dari manajemen proyek yang merupakan bagian terpenting dalam realisasi proyek yang sukses. Dapat digunakan untuk seluruh jenis organisasi dan dapat diterapkan apda setiap jenis proyek, tanpa terkendala ukuran, kompleksitas, dan durasi.

Ø  ISO 21500 adalah standar informal secara umum lebih merupakan guideline ketimbang metodologi yang bersertifikasi. Menyediakan deskripsi high level terhadap konsep dan proses yang selama ini diangap sebagai good practices dalam manajemen proyek dan menempatkna proyek dalam konteks program dan portofolio proyek. PMBOK secara umum memiliki kesesuaian dengan ISO 21500 begitu juga sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar